7 Perbedaan Reseller dan Dropshipper, Jangan Sampai Keliru

Perbedaan Reseller dan Dropshipper

Tertarik memulai self-business? Ketahui dulu perbedaan reseller dan dropshipper. Meskipun terkesan mirip, kedua bisnis ini juga memiliki beberapa perbedaan. Reseller adalah pelaku bisnis online yang membeli barang dari penjual lain dan kemudian menjualnya kembali kepada konsumen. 

Di sisi lain, dropshipper adalah pelaku bisnis online yang memasarkan barang dari supplier atau produsen tanpa harus menyimpan stok.  Kedua sistem bisnis ini menawarkan peluang usaha yang potensial, terutama di era digital saat ini. Jika Anda tertarik, mari simak perbedaannya lainnya di bawah!

Inilah 7 Perbedaan Dropshipper dan Reseller yang Wajib Diketahui 

1. Stok produk

Stok produk
Stok produk

Perbedaan reseller dan dropshipper yang pertama terdapat pada stok produk. Reseller memiliki dan menyimpan stok fisik produk yang akan dijual, sementara dropshipper tidak memiliki stok fisik. 

Dropshipper harus bekerja sama dengan supplier yang bersedia mengirimkan produk langsung kepada konsumen atas nama dropshipper. Jika stok habis, reseller lebih mudah mengakses sumber produk, sedangkan dropshipper tergantung pada ketersediaan produk dari supplier.

2. Pengelolaan produk

Reseller bertanggung jawab atas manajemen stok, termasuk penyimpanan dan pengaturan produk. Sebaliknya, dropshipper tidak perlu mengelola stok barang, karena semua proses ini ditangani oleh supplier. Jadi bagi Anda yang menginginkan kontrol lebih pada produk, menjadi reseller terdengar lebih masuk akal daripada dropshipper.

3. Pengiriman produk

Pengiriman produk
Pengiriman produk

Dari segi pengiriman produk, reseller bertanggung jawab atas segala prosesnya sampai barang diterima oleh konsumen, Sedangkan itu, dropshipper hanya perlu meneruskan pesanan kepada supplier, yang kemudian mengurus pengiriman barang. Hal ini cukup tricky, terutama jika Anda berurusan dengan supplier yang kurang berpengalaman.

4. Modal awal

Menjadi reseller membutuhkan modal yang lebih besar karena harus membeli barang terlebih dahulu. Oleh karena itu, risiko yang ditanggung juga lebih besar, termasuk kebutuhan tempat penyimpanan dan layanan pengiriman.  Sebaliknya, dropshipper dapat memulai bisnis dengan modal minimal dan risiko lebih kecil, karena tidak perlu membeli barang terlebih dahulu.

5. Kontrol produk

Kontrol produk
Kontrol produk

Reseller memiliki kontrol penuh terhadap produk yang dijual, memungkinkan mereka untuk memahami produk secara mendalam dan menawarkan nilai tambah. Dropshipper, di sisi lain, tidak memiliki kontrol atas kualitas produk, karena mereka tidak menyimpan stok barang.

6. Branding produk

Reseller dapat melakukan branding dengan lebih leluasa, termasuk mengatur strategi pemasaran dan meningkatkan daya tarik produk dengan kemasan khusus. Dropshipper cenderung mengikuti kebijakan branding dari supplier, sehingga memiliki kebebasan yang lebih terbatas dalam hal pemasaran.

7. Pelayanan ke konsumen

Perbedaan reseller dan dropshipper terakhir terdapat pada proses pelayanan ke konsumen. Reseller bertanggung jawab atas seluruh proses layanan konsumen, mulai dari pengemasan hingga pengiriman barang. Sebaliknya, dropshipper hanya bertugas menyampaikan pesanan kepada supplier, sementara pengemasan dan pengiriman ditangani oleh supplier.

Bagaimana Contoh Bisnis Reseller dan Dropshipper?

Contoh Bisnis Reseller dan Dropshipper
Contoh Bisnis Reseller dan Dropshipper

Hampir semua produk yang dapat dijual online bisa dijual dengan metode jual lagi (re-sell) maupun dropship. Namun perlu diingat, ada beberapa produk yang lebih khusus untuk dijual dengan dua metode di atas.

Contoh bisnis reseller meliputi penjualan aksesori, pakaian, frozen food, dan jajanan impor. Produk-produk ini biasanya juga dapat dijual secara offline, sehingga reseller sering memiliki gudang penyimpanan yang juga berfungsi sebagai showcase bagi pembeli langsung.

Sedangkan contoh bisnis dropshipper meliputi makanan ringan, produk elektronik dengan harga mahal, dan pakaian impor. Produk-produk ini sering kali memiliki harga tinggi, ketersediaan terbatas, atau berisiko jika disimpan dalam jumlah besar, sehingga lebih cocok untuk dijual secara dropship.

Dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan, penting bagi Anda untuk memahami risiko kedua metode sekaligus mencari winning product yang tepat. Tertarik untuk mengetahui produk-produk unggulan yang dapat dijual dengan kedua teknik ini? 

Anda bisa bergabung dengan Jawara Produk, platform belajar sekaligus praktik bisnis online dari nol hingga menghasilkan profit.

Mana yang Lebih Menguntungkan, Dropshipper atau Reseller? 

Memilih antara menjadi dropshipper atau reseller memerlukan pertimbangan yang cermat, terutama jika Anda mempertimbangkan modal, risiko, dan potensi keuntungan. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, yang perlu dianalisis dengan seksama.

Kelebihan dan kekurangan reseller

Ada banyak kelebihan menjadi reseller, salah satunya adalah keuntungan margin yang besar. Sebagai reseller, Anda memiliki kemampuan untuk menentukan harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga beli dari supplier. 

Ini memberikan margin keuntungan yang lebih besar dibandingkan dropshipper. Tak hanya itu, Anda juga punya kontrol penuh atas stok barang. Dengan begitu, Anda dapat memastikan ketersediaan barang sesuai permintaan pasar. 

Hal ini memungkinkan Anda untuk merespons pesanan dengan cepat tanpa menunggu pasokan dari supplier. Sebagai reseller, Anda memiliki kebebasan untuk melakukan branding dan pemasaran sesuai strategi bisnis Anda. 

Anda bisa mengemas ulang produk, menentukan harga, dan bahkan menambah nilai jual dengan layanan tambahan. Dengan modal yang cukup, Anda dapat menjual berbagai produk dari berbagai kategori. Karena memiliki stok sendiri, pengiriman pun bisa dilakukan lebih cepat. 

Sedangkan kekurangan menjadi reseller adalah sebagai berikut:

  • Memerlukan modal awal yang besar.
  • Risiko kerugian besar jika produk tidak laku terjual.
  • Biaya operasional tambahan untuk sewa gudang, pengemasan, dan pengiriman barang. 
  • Persaingan yang ketat, karena banyak penjual lain, baik yang menjual produk serupa.

Kelebihan dan kekurangan dropshipper

Sekarang, Anda sudah tahu beberapa keuntungan sekaligus kerugian reseller. Kini, saatnya mengetahui kelebihan menjadi dropshipper:

  • Dropshipping memungkinkan Anda untuk memulai bisnis tanpa perlu membeli stok, sehingga modal awal yang dibutuhkan sangat minim.
  • Karena tidak menyimpan stok, tanggung jawab penyimpanan dan pengiriman diambil alih oleh supplier. 
  • Dropshipper memungkinkan Anda untuk menjual berbagai produk dari berbagai supplier tanpa perlu khawatir tentang stok atau pengiriman. 
  • Meskipun margin keuntungan per produk lebih rendah, dropshipping memungkinkan Anda menjual produk dalam jumlah besar.
  • Tanpa harus mengurus stok dan pengiriman, Anda bisa lebih fokus pada pemasaran dan penjualan, yang merupakan kunci sukses dalam bisnis online.

Tak hanya keuntungan, ada pula beberapa kerugian yang mesti Anda pertimbangkan jika akan menjadi dropshipper, antara lain adalah:

  • Tanpa kontrol langsung atas harga beli membuat margin keuntungan sebagai dropshipper biasanya lebih rendah dibanding reseller.
  • Sangat bergantung pada supplier untuk kualitas produk, kecepatan pengiriman, dan ketersediaan stok. Jika gagal memenuhi harapan, reputasi bisnis bisa terancam.
  • Anda tidak memiliki kendali atas inventaris. Ini bisa menjadi masalah jika produk yang Anda jual tiba-tiba habis di supplier.
  • Karena Anda tidak mengendalikan pengiriman, ada risiko pengiriman tertunda atau pesanan tidak diproses dengan benar oleh supplier.
  • Dropshipping juga menarik banyak orang karena modal yang rendah, sehingga persaingan di pasar bisa sangat ketat.

Itulah tadi perbedaan reseller dan dropshipper, contoh bisnisnya, dan perbandingannya. Pilihan antara menjadi dropshipper atau reseller tergantung pada prioritas dan kapasitas bisnis Anda. 

Keduanya memiliki potensi keuntungan, tetapi juga datang dengan tantangan yang perlu dihadapi dengan strategi yang tepat. Ingin belajar lebih lanjut tentang cara sukses menjalankan bisnis online sebagai reseller atau dropshipper? 

Bergabunglah dengan Jawara Produk, platform belajar yang akan membantu Anda dari nol hingga menghasilkan profit dengan panduan praktis dan komunitas yang mendukung.

Related Articles

Responses

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *